Subscribe Us

banner image

Breaking News

Sadarku Di Penghujung Malam Ini

Bersamaan jatuhnya rintik-rintik embun di fajar ini,
Dan pagi telah merayap meyapa sang mentari,
Ku terpaku menatap lambaian jari jemari dedaunan,
Ketika kelopak mataku mulai terbuka.

Gontai langkahku telah membawaku,
Menyusuri sisi loraong gelapku,
Saat ku terjaga dari lelapku,
Terlalu jauh perjalananku yang tak menentu arahnya,
Baik yang telah terungkapkan maupun yang tak kan terungkap.

Raut-raut kegalauan hati yang tak menentu,
Manambah suasana tak lagi bersahabat,
Tatapku hampa, logika ku pun tak beranjak.
Beku sudah semua yang ada di bathinku.

Akankah ku menyerah dengan keadaanku.
Memang dah banyak kesalahan ku yang mungkin tak dapat yank maafkan.
Mungkin memang pintu tlah tertutup,
Andai pintu itu dapat terbuka kembal untukku,

Ku kan bersimpuh di hadap mu,
Andai kesempatan itu ada yank.
Memang ku tak dapat berkata lagi,
Ku lah orang ternaif,
terbodoh di dunia ini,
Ku kan menunggumu sayang ku,
Ku kan slalu mencintai dan menyayangi mu sepanjang waktuku.
Selama masih jiwa di raga ini.
Karena ku tau,
Dirimu masih mencintaiku.

Yogyakarta,
Sun, 15 May 2009 17:34:01

No comments

Pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar sesudah membaca ^_^
Terimakasih sudah mengisi komentar